Senin, 08 September 2014

Surat Untuk Calon Imamku



Seperti aku menjaga rasa ini pada setiap incinya, wahai yang padamu langit telah memberikan restu. Aku pun ingin kau menjaga cintamu pada setiap kepingnya. Karena pada setiap penantian panjang yang diiringi dengan kesabaran dan keta’atan   Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan setiap  tetes keringat yang mengucur karena membersamaiNya, pada setiap debaran detak jantung ketika ayatNya kau baca, pada setiap langkah kaki yang kau tapaki untuk menujuNya. Karena Ia Maha Rahman dan Maha Rahim.
Seperti aku tak membiarkan cinta ini jatuh pada tempat yang salah, wahai padamu yang akan menyempurnakan separuh agamaku. Aku pun ingin kau tak memberikan kesempatan cintamu jatuh pada arah yang tak tepat. Sebab pada setiap rindu yang Ia titipkan dan pada setiap debaran rasa yang Ia semaikan, ada kebahagiaan yang Ia akan hadiahkan jika diantara waktu yang telah ditentukan, kita mengisinya dengan untaian-untaian doa dan harapan dan menyerahkan seluruh ketetapan padaNya.
Seperti kisah Fatimah dan Ali yang menjaga rapat cinta mereka, walaupun membuncah, deras seperti aliran air terjun Niagara, bahkan lebih. Mereka tak pernah mengungkapkannya, hingga syetan pun tak tahu. Namun setelahnya Allah berikan mereka kebahagiaan ketika Rasulullah menerima lamaran Ali untuk Fatimah. Karena cinta mereka suci, hanya karenaNya.
Seperti aku mempersiapkan untuk membersamaimu, wahai calon imamku. Aku pun ingin kau persiapkan untuk membimbingku, dengan bacaan Alqur’anmu, dengan hafalanmu, dengan imanmu, dengan keta’atanmu, dengan ilmumu, dengan kesabaranmu, dengan amalmu, dan dengan seluruh kebaikanmu. Karena tidak ada yang lebih indah dan membahagiakan selain memiliki suami yang soleh.



Tidak ada komentar :

Posting Komentar